“Ini sukses untuk seluruh tim. Selama musim, orang-orang mengkritik dan mengatakan kami tidak bermain sepakbola yang indah, tetapi kenyataannya itu, karena yang lain berharap orang lain akan menang setelah enam tahun, namun pada akhirnya kami selalu menang,ungkap ”Benatia saat mengatakan pada Sky Sport Italia.
“Ada banyak momen bagus, tetapi kekalahan dari Napoli membuat saya sedih. Saya melakukannya dengan baik, hasil imbang adalah hasil yang tepat, tetapi kemudian saya gagal mengawasi pergerakan Kalidou Koulibaly dan saya benar-benar kehilangan semangat.
Kami berhasil memenangkan gelar, yang lain (Napoli) dan sudah merayakan itu sebelumnya , tetapi pada akhirnya kami yang merayakannya. ”
Benatia juga terlibat dalam insiden penalti terakhir melawan Real Madrid di Liga Champions.
“Saya tidak ada hubungannya dengan itu, karena itu bukan pelanggaran. Lalu kita tahu ceritanya dan apa yang terjadi dalam situasi tertentu.
“Perbedaan di Juventus adalah Anda bernafas dengan mental juara. Ada pemain di sini yang setiap hari menunjukkan seperti apa rasanya tinggal di Juve. Saya memikirkan Gigi, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Claudio Marchisio… orang-orang penting bagi siapa saja yang memasuki ruang ganti.
“Pelatih juga membuat semua orang tetap waspada dan kami mencapai angka yang luar biasa. Saya sedih bahwa kapten akan pergi. Saya telah bermain dengan banyak juara, tetapi Gigi spesial, baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Kepergiannya benar-benar meninggalkan lubang di Juventus."
Benatia ditanya tentang masa depannya sendiri. “Anda tidak pernah bisa 100 persen yakin dalam sepakbola. Saya memiliki dua tahun di kontrak saya. Saya akan fokus pada Piala Dunia dan kemudian melihat apa yang terbaik untuk saya dan untuk Juve. ”
FJI010/YANZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar