FAMIGLIA JUVENTUS INDONESIA

FAMIGLIA JUVENTUS INDONESIA

Jumat, 24 November 2017

TAKTIK BIJAK ERNESTO VALVERDE DI J STADIUM

Pelatih Barcelona itu enggan timnya bermain eksplosif bahkan tak sungkan mencadangkan Lionel Messi.

Mayoritas khalayak sepakbola mungkin dibuat kecewa dalam Superbig Match antara Juventus dan Barcelona di J Stadium, pada matchday lima Grup D Liga Champions, Kamis (23/11) dini hari WIB.
Bukan tanpa alasan, karena hasil akhir bentrok terbesar pada matchday tersebut berakhir imbang kacamata. Juve, yang kembali ke jati dirinya melalui pertahanan kukuh tak mendapat tekanan eksplosif dari Barca.
Selain itu secara mengejutkan Barca juga tak menurunkan bintang utamanya, Lionel Messi, sejak menit perdana. Pemain terbaik dunia itu baru mentas di menit 55, tanpa hadirkan dampak signifikan.
Beberapa mengecam kebijakan pelatih Barca, Ernesto Valverde. Jika saja dia menurunkan Messi sejak awal dan mau menginstruksikan timnya untuk bermain lebih eksplosif seperti biasanya, Blaugrana punya peluang besar memecundangi Juve yang tak diperkuat bek andalannya, Giorgio Chiellini.
Namun ketika melihat pilihan Valverde dalam kacamata yang lebih besar, keputusannya justru sangat bijak dan tepat. Sosok berusia 53 tahun itu enggan bunuh diri di partai di mana timnya hanya butuh raihan sebiji poin untuk lolos dengan status juara Grup D.
Menurunkan skema tak lazim 4-2-3-1, Valverde memasukkan Paulinho sebagai pengganti Messi. Selain itu ada Gerard Deulofeu yang diplot sebagai pelayan Luis Suarez. Formasi yang bisa berubah menjadi 4-5-1 itu punya tujuan jelas, yakni menjaga penguasaan bola.
"Ide utama saya adalah menguasai bola sesering mungkin, sehingga Juve tak kerap melakukan serangan balik berbahaya yang membuat [Andre] Ter Stegen banyak bekerja. Apalagi kami menghadapi tim dengan pertahanan istimewa di tempat di mana mereka tak terkalahkan sejak 2013 [J Stadium]," jelas Valverde akan taktiknya, seperti dikutip Marca.
Statistik pun memaparkan jika Barca sanggup menguasai bola hingga 64 persen. Los Cules memang tetap kecolongan lewat tiga serangan berbahaya Juve yang dkreasi oleh Douglas Costa dan Paulo Dybala. Untungnya Ter Stegen tampil gemilang dengan mengamankan dua di antaranya, dengan satu kans emas lainnya tak temui sasaran.
Sementara seperti sudah Valverde prediksi, meski sanggup menguasai bola, timnya hanya sanggp hasilkan satu peluang emas ke gawang Juve. Itu pun lewat nuansa keberuntungan, kala tembakan bebas Ivan Rakitic membentur mistar padahal dimaksudkan menemui kepala rekan setimnya.
Dengan menurunkan Messi sejak awal laga, Barca mungkin punya kans yang lebih banyak karena pasti punya variasi serangan yang lebih berwarna. Namun itu juga tak menjamin mereka bakal kecolongan serangan balik yang lebih sedikit.
"Messi telah bermain di banyak laga dan menurut kami inilah saatnya bagi dia untuk memulai laga dari babak kedua. Ini murni alasan teknis," ungkap Valverde, seperti dilansir Sport.
Dinukil dari Sport pula telah terjadi diskusi empat mata antara Valverde dan Messi. Tak ada masalah fisik yang dialami La Pulga, tapi keduanya bersepakat agar pemain 30 tahun itu tak mentas sejak menit perdana di partai ini
Messi disinyalir mulai mengorganisasi fisiknya yang lagi muda, seperti yang dilakukannya beberapa pekan lalu saat bersepakat dengan pelatih Argentina, Jorge Sampaoli, untuk pulang lebih cepat dari agenda jeda internasional.
Lagipula akhir pekan nanti terdapat laga yang lebih krusial untuk Barca di La Liga Spanyol, menghadapi pesaing langsungnya di klasemen sementara, Valencia. Messi lebih dibutuhkan di sana dan digaransi berada dalam kondisi fisik terbaik.
Karenanya bisa disimpulkan bahwa Valverde sudah membuat keputusan yang bijak menyoal taktik di J Stadium kemarin. Ingat, bahwa musim ini masih panjang dan akan bodoh jika hanya memikirkan gengsi di satu pertandingan besar saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar